Dialog Dini Hari Band Indie Asal Bali

Dialog Dini Hari Satu hal,…Kreasi! Hanya itu kata yang dapat mewakili sebuah niat tulus saat mengerjakan proyek ini, tidak lebih dari itu. Kalau toh akhirnya CD/karya ini ada diantara CD/karya musisi/seniman lain, maka sudah sepatutnyalah kita bersyukur. Naluri seniman adalah selalu karyanya ingin didengar, dilihat bahkan dirasakan oleh khalayak. Berbagai puisi dituang dalam nada, tidak dengan aransemen yang rumit, bahkan tanpa banyak basi-basi berbagai tekstur nada untuk mengantarkan emosi pendengar untuk mencapai klimaks yang diinginkan, sederhana, sesederhana saat berdialog pagi hari.
Dialog Dini Hari Band Indie Asal Bali
Dialog Dini Hari


Pada akhir kuartal pertama di tahun 2008, para motor penggerak dua band besar asal Bali – Dadang SH Pranoto dari NAVICULA dan Ian Joshua Stevenson serta Mark Liepmann dari KAIMSASIKUN – duduk bersama. Menyepakati diri mengalirkan dialog bebas lepas tengah malam dan merangkumnya kedalam musik dan notasi sederhana. Sembari sejenak menanggalkan emblem yang telah menahun melekat pada eksistensi Navicula yang sering dijuluki neo-green-phsycadelic-grunge-core dan Kaimsasikun dengan stempel deep-psycho-britt-rock-nya.

Leburan demi leburan blues, folk dan ballad ditakar oleh DIALOG DINI HARI sedemikian tepat sebagai degup-melodi penghantar pesan ringan-cerdas-indah dalam warna vokal bariton yang merdu menyeruak dari dalam luka yang membekas. Sedangkan dominasi suara gitar aksutik dan semi-steel-dobro yang khas, plus selingan gesekan steel-slide yang kasar dan ekspresif berhasil membangun dinamika nuansa live yang sangat terjaga.

Sebuah side project yang terus bergulir dan tumbuh kini diperkuat dengan formasi yang berbeda dari sebelumnya, saat ini Dadang SH Pranoto seorang Green Grunge Gentleman dari Navicula mengajak serta Denny Surya penggebuk drum Rockavatar dan juga Brozio Orah pemetik Bass dari Zio Band ikut memperkaya alunan musik Dialog Dini Hari.

Dialog Dini Hari 

Stupidity band indie asal jakarta selatan

Stupidity terbentuk pada tahun 1998 di bulan mei, tepatnya di kampus Bina Sarana Informatika fatmawati, Jakarta Selatan. Hingga saat ini Stupidity tidak pernah mengalami pergantian personil.
Stupidity band indie asal jakarta selatan
Stupidity


Stupidity telah menghasilkan karya berbentuk Kaset dan CD yang terdiri :
The Album :
Single Album Cacat Mental Session 7 Lagu di Tahun 2000
1st Album No Fuckin Auditions 17 Lagu di Tahun 2001
2nd Album This is Our Poem 17 Lagu April di Tahun 2004
3rd Album The Long And Winding Road Vol. 1 13 Lagu di Tahun 2010
4th Album The Long And Winding Road Vol. 2 13 Lagu di Tahun 2010
5th Album Decade of 1998 - 2011 12 lagu di Tahun 2011


Split Album :
Split Album W/ Street Voices The story Of Our Lifes 6 lagu di Tahun 2002
Split Album W/ Konflik Our Great Split Album 5 Lagu di Januari Tahun 2007

Kompilasi :
Various Artist United One di tahun 2000
Various Artist Unit Gawat Darurat di tahun 2001
Various Artist The Boot Troopers di tahun 2002
Various Artist A Tribute to The Ramones di tahun 2004

Stupidity

Contact Stupidity :
Komplek Mahkamah Agung Jln. Aster Blok B 1 No.3 Rt 04 / 007 Pamulang Permai Ciputat 15417.
Phone: 021-92907767 / 085697116581 (northon)
 northon.dunston

Better Season Of Glory band indie indonesia

Better season of glory adalah salah satu band indie asal cilacap, genre musik mereka adalah Melodic Alternative.
better season of glory band indie indonesia
BETTER SEASON OF GLORY


Better Season Of Glory di buat pada 12 May 2012 di Cilacap jawa tengah
Personil dari Better Season Of Glory
Sabry : [ Bass/Vocal ]
Kaplor : [ Guitar ]
R Pamuji : [ Guitar ]
Idzam : [ Add Guitar ]
Ghony : [ Synth/Loop ]
Doddi : [ Drum ] 

Reverbnation
Better Season Of Glory


Banda Neira Band Indie indonesia

Banda Neira adalah proyek iseng Rara Sekar & Ananda Badudu. Dulu ketika tinggal di Jakarta Rara Sekar adalah aktivis Hak Azasi Manusia di LSM Kontras. Kini ia hijrah ke Bali dan jadi pegiat sosial di organisasi non profit Kopernik. Kerjaanya, membagikan teknologi tepat guna untuk memberdayakan masyarakat di berbagai tempat. Sementara Ananda Badudu, dulu, kini, dan nanti adalah wartawan harian di Tempo. Kerjaanya, setiap hari keliling Jakarta mencari berita.
banda neira band indie indonesia
Banda Neira 
Siapapun tahu hidup di Jakarta akan terasa penat jika tak diselingi kegiatan-kegiatan menghibur diri. Oleh karena itu keduanya sepakat membentuk band. Formatnya sederhana saja, dua orang dan satu gitar. Kadang ada xylophone mainan nyempil. Atau impersonisasi terompet berhubung tak punya alat sesungguhnya. Meski formatnya dua orang, mereka menolak disebut duo, inginnya disebut band. Tak tahu pasti apa maksudnya.

Sejak terbentuk pada akhir Februari lalu, Banda Neira baru dua kali manggung dan sekali mengecap studio, yakni pada saat rekaman saja. Tapi latihan lumayan sering. Karena format sederhana, latihan pun bisa di mana saja. Bisa di atap kos-kosan, di ruang fitnes kedap suara, di warung sepi pengunjung, hingga rerumputan taman kota

Tak disangka proyek iseng berlanjut terus. Pada suatu hari, sebelum Rara Sekar hijrah ke Bali, keduanya nekat menyewa studio Aru untuk merekam empat lagu yang mereka punya. Jadilah album EP (Extended Play) yang di kemudian hari dinamakan "Di Paruh Waktu". Karena lirik lagu Banda Neira kebanyakan nelangsa, maka disebutlah genrenya nelangsa pop.

Kini Rara Sekar tinggal di Ubud, Bali, dan Ananda Badudu masih di Mampang Prapatan, Jakarta. Tapi katanya Banda Neira tidak vakum alias tetap jalan. Nanti mungkin ada lagu-lagu lain, yang kalau sudah PD akan ditaruh juga di soundcloud.

*NP: Banda Neira adalah nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. "Di sini benar-benar sebuah firdaus", tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah kira-kira nama band ini diambil.

indie music

Salah satu lagunya yang berjudul "Hujan Di Mimpi"
 

Popular Posts

Like us on Facebook

Gadget